Harga Rumah di Jakarta Kemahalan, Sophia Latjuba Nomaden

Rate this post

Harga Rumah di Jakarta Mahal, Sophia Latjuba hidup nomaden

rumah-sophia-latjuba

Membeli rumah merupakan salah satu duri kehidupan bagi generasi milenial saat ini, dan mungkin bagi Anda geng.

Di mana? Harga real estat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, meningkat pesat setiap tahun dan sulit didapat.

Sumber foto: (pixabay}

Ternyata bukan hanya generasi milenial saja yang berjuang untuk mendapatkan rumah dengan harga murah lho geng.

Artis papan atas Sophia Latjuba di luar dugaan merasakan dilema yang sama.

Dalam sebuah wawancara, aktris kelahiran 1970 itu bahkan mengaku memutuskan pindah dengan menyewa rumah.

Menurut dia, jauh lebih baik daripada membeli rumah di Jakarta karena harga rumah di ibu kota terlalu mahal dan tidak layak.

Ia juga mengatakan harga properti di DKI Jakarta terlalu mahal bahkan setara dengan apartemen elit di Beverly Hills, AS.

Pemeran bidadari dalam serial Tetangga Masa Gitu juga mengatakan bahwa harga rumah setara kawasan elite Beverly Hills terlalu mahal untuk kota seperti Jakarta.

Harga yang mahal membuatnya bingung. Karena itu, dia menilai membeli rumah di Jakarta secara permanen tidak sebanding dengan apa yang didapat.

Selain itu, model berdarah Jerman, Austria, Bugis, dan Jawa ini adalah tipe orang yang mudah bosan jika tinggal di satu tempat cukup lama.

“Saya pikir Jakarta terlalu mahal (rumah di Jakarta terlalu mahal). Kok harganya sama kayak di Beverly Hills? Menurut saya, harga yang saya bayarkan untuk properti tersebut tidak sesuai dengan apa yang saya dapatkan,” kata Sophia kepada TS Medien.

Dibanding membeli rumah dengan harga selangit, mantan istri Indra Lesmana ini lebih memilih menyewa rumah dan pindah setiap 2 atau 3 tahun sekali.

READ  Penelitian: Pengertian, Karakteristik, Tujuan dan Manfaat

Setelah beberapa alasan diungkap di atas, terungkap bahwa Sophia adalah seorang seniman yang enggan memiliki rumah permanen di Jakarta.

Ia bahkan sering berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah lainnya, sehingga bisa disebut sebagai pengembara.

Berbeda dengan kebanyakan orang yang menganggap pindah rumah adalah hal yang rumit, Sophia mengaku sangat menikmati momen pindah rumah.

Ia mengaku setiap kali pindah, ia suka memindahkan barang dan menata ulang apartemennya.

“Benar juga, saya sering pindah, saya tidak punya rumah,” pungkas Sophia.

Pengakuan ibunda Eva Celia bahwa rumahnya terlalu mahal tentu menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen karena sangat berkaitan dengan generasi milenial di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, banyak generasi milenial yang kesulitan untuk memiliki rumah.

Mulai dari harga rumah yang selangit, DP yang tidak kalah tinggi, tarif yang menguras pendapatan bulanan, hingga takut ditipu oleh developer.

Berbeda dengan Sophia Latjuba yang menjalani kehidupan nomaden sebagai pilihan atau gaya hidup, generasi Milenial umumnya kesulitan membeli rumah karena kondisi keuangan yang tidak mencukupi.

Akibatnya, banyak dari mereka yang sering berpindah rumah atau menyewa atau bahkan pensiun.

Meski begitu, tak sedikit pula kaum milenial yang akhirnya mulai mencicil rumah karena lelah berpindah-pindah.

Itu harus dilakukan, bahkan jika itu harus dilakukan secara mencicil selama beberapa dekade di lokasi yang mungkin bahkan kurang strategis.

Bagaimana dengan Anda geng Apakah Anda tim nomaden atau tim pembelian rumah bahkan jika Anda mencekik leher Anda, bukan?

Sumber :